Marah (lagi)

Kapan terakhir Anda marah?

Karena apa Anda marah?

Apakah dengan Anda marah-marah lalu masalah selesai?

Mengapa kita marah?

Marah tidak akan menyelesaikan apapun, marah hanya akan membuat perasaan kita merasa lega. Menyuruh orang dengan marah dengan baik baik hasilnya akan sama, sama-sama membuat orang tersebut melakukan apa yang kita minta, namun perbedaannya ada pada perasaan orang yang kita minta tolong. Bila kita minta tolong dengan marah-marah, orang tersebut akan merasa berat hati melakukan perintah, namun kalau dengan lemah lembut, maka akan senang melakukannya.

Contoh: Adik Anda meminta Anda untuk membeli kuas di toko kelontong depan kompleks. Sambil melempar kuasnya yang sudah kaku karena lama tidak dipakai, lalu menendang campuran warna kuning dan hijau, ia bilang kepada Anda “kak, beliin kuas, ini lho kuasnya gak bisa dibuat ngambar, kaku. Padahal dikumpulkannya besok”. Lalu Anda masih sibuk dengan kegiatan Anda. 10 menit kemudian adik Anda datang kepada Anda lagi “kakak denger gak sih, dimintai tolong beliin kuas ini lho”!

Apa perasaan Anda? Kalau ibu Anda tidak ikut campur, Anda pasti masih asyik dengan kegiatan menonton youtube. Komparasi BMW 120 dengan Mercedes Benz A200.

Bandingkan bila adik Anda meminta dengan baik-baik. “kak, tolong beliin kuas, kuasku sudah kaku, gak isa dibuat ngambar”. Lalu Anda masih sibuk menonton youtube, hothatch tercepat sepanjang masa. Mercedes Benz A45s. 10 menit lagi adik Anda datang kembali ke kamar Anda, merajuk dan merayu Anda untuk membelikan kuas “kak, ayoo dong beliin kuas, besok dikumpulin tugas ngambarnyaaaa. Kamu gak kasian aku besok gak ngumpulin tugas”?

Lalu mengapa orang zaman dulu, orang tua kita kalau menyuruh dengan marah-marah? Itu terjadi karena pada zaman dulu belum ditemukan penelitian yang menyatakan bahwa meminta dengan cara marah dan merayu memiliki hasil yang sama. Berhenti dari Anda, bila Anda menyuruh, meminta tolong kepada teman Anda, mintalah dengan baik-baik walaupun Anda sudah kenal dekat. Harga diri Anda tidak akan berkurang secuilpun dengan meminta sesuatu dengan baik-baik.

Bila Anda menonton video rekaman Arahan presiden 18 Juni 2020, maka Anda akan melihat bahwa presiden tidak sekalipun berteriak, namun semua orang diruangan tahu bahwa presiden sedang marah. Anda bila marah, Anda tidak perlu memukul, mengumpat, dan hal-hal destruktif lainnya. Anda hanya perlu bilang baik-baik, maka lawan bicara Anda tahu bahwa Anda sedang marah. Anda akan lebih hemat tenaga daripada melakukan agresi fisik dan verbal. Agresi ini bisa saja merugikan Anda dan lingkungan Anda. Mungkin Anda bisa dibawa ke meja hijau atas tindakan Anda.

Bila Anda mudah marah, maka teman-teman Anda akan merasa tidak nyaman, Anda tidak bisa diajak ngomong baik-baik, ini berarti Anda bisa saja kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang.

 

Semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Cara supaya tidak marah bukan dengan menahan amarah. Itu sama seperti menginjak rem dan gas pada mobil secara bersamaan. Akan merusak mental Anda dan Anda akan memiliki risiko terkena stroke berkali-kali lipat. Cara supaya tidak marah adalah dengan berpikir santai saja, menikmati hidup. Namanya saja hidup, kadang sesuai harapan, kadang tidak.

Previous Article Next Article

Comments

Add comment